Tangga Batu, 30 Desember 2024 – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Dusun Jatimulya, Kepenghuluan Tangga Batu, Kecamatan Tanjung Medan, ketika seorang tokoh agama dan masyarakat yang dikenal luas, Julpikar, diduga melakukan tindakan penganiayaan secara brutal di depan umum.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 14.10 WIB di warung milik Heri Tepos. Korban, yang saat itu tengah bersantai menikmati kopi bersama beberapa rekan seperti Mukhlisin Siagian dan Akiat (Pak Acek), tiba-tiba diserang secara tak terduga. Julpikar, yang merupakan sekretaris BPkep, pengajar di Ponpes Al-Irfanul Tangga Batu, dan Ketua LPTQ Tanjung Medan, datang mengendarai sepeda motor dan langsung memarkir kendaraannya.
Tanpa ada peringatan atau alasan yang jelas, Julpikar menghampiri korban dari belakang dan langsung melayangkan pukulan keras ke arah kepala korban dengan emosi. Pukulan tersebut membuat suasana di warung yang awalnya tenang menjadi gempar. Para saksi yang berada di lokasi terkejut dengan tindakan kasar tersebut.
Korban yang merasa terhina dan dipermalukan di depan banyak orang langsung merespons dengan emosi, berteriak: “Jangan sombong! Saudara telah memukul saya di depan orang banyak. Kalau ada masalah, bicara baik-baik, jangan main pukul!”
Namun, bukannya mereda, situasi justru semakin memanas. Julpikar yang masih tersulut emosi kembali melancarkan serangan dengan menendang paha korban dengan keras saat keduanya berdiri berhadapan. Tindakan tersebut membuat suasana semakin ricuh dengan teriakan dan kepanikan di antara para saksi yang berusaha melerai.
Merasa terancam dan mengalami kekerasan fisik, korban segera mengambil langkah hukum dengan mendatangi Puskesmas Tanjung Medan untuk melakukan visum, kemudian melanjutkan laporan resmi ke Polsek Pujud dengan bukti visum tambahan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian tengah memproses laporan dan memeriksa saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian. Masyarakat setempat merasa terkejut atas kejadian ini, mengingat posisi Julpikar yang selama ini dikenal sebagai tokoh agama dan panutan masyarakat.