Cakra Republik.com – Pekanbaru,-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Baru Saja melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Pekanbaru Riau terhadap 8 Orang Penyelenggara negara.
Diduga OTT terkait proyek sampah di DLHK Kota Pekanbaru yang mulai tahun ini telah menjadi otonomi (BLUD).
Delapan ( 8 ) pejabat yang terjaring itu adalah di antaranya ; PJ Walikota Risnandar Mahiwa, Sekdako Indra Pomi, Plt Kabag Umum Pemko Pekanbaru Nofin, seorang ajudan inisial Al dan pihak swasta bernama Hariyanto dan pejabat lainnya hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan informasi resmi dari pihak KPK.
Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
“Benar KPK telah melakukan tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di wilayah Pekanbaru, Riau,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Senin (2/12/2024).
Daniel Saragi,SH Ketua DPP Pemuda Lira Bidang Hukum dan Anti Korupsi Mengapresiasi Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Turun langsung ke Pekanbaru Riau Melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) , ini Pertama Kali dalam Sejarah di Pekanbaru Riau Pejabat Walikota Pekanbaru Tersandung Kasus Korupsi tentu ini sangat memalukan dan membuat kecewa masyarakat Riau Pada Umumnya.
” Disaat Penyelenggara Negara dan Masyarakat sibuk Pada Perhelatan Pilkada serentak 2024 Masih sempat nya melakukan Perbuatan Korupsi. padahal PJ Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa Baru Menjabat menjadi Pejabat Walikota kurang lebih 7 bulan tetapi sudah berani mencuri uang Rakyat tentunya ini akan menjadi peringatan Keras untuk semua Pejabat di Riau yang mencoba-coba ingin melakukan Perbuatan Korupsi uang Negara.
Hal ini, Daniel Saragi,SH juga Berharap kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Untuk Mengusut Tuntas Kasus Korupsi lain yang ada di Riau , mengingat sudah banyak Kepala Daerah di RIAU yang Tersandung Kasus Korupsi tapi tidak juga ada efek jerah dengan turun langsung KPK tentu ini akan Membuat ketakutan dan Kepanikan para pejabat yang selama ini melakukan Perbuatan mencuri uang rakyat yang seharusnya Mereka bekerja untuk kepentingan masyarakat bukan malah sebaliknya memanfaatkan jabatan nya untuk kepentingan pribadinya, “Cetusnya Daniel Saragi.
Leave a Reply