Cakrarepublik.com – Bagan siapi api – Mengingat Ketentuan Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan menyampaikan pendapat di Muka Umum.
Masyarakat Rokan Hilir yang menamakan dirinya “Masyarakat peduli nasib Perseroda Kabupaten Rokan Hilir (MPNP KRH), dengan penanggung jawab Abdu rab, melakukan aksi damai dibeberapa titik di wilayah bagan siapi api,Rabu (18/03/2025)
Unjuk rasa dan demonstrasi serta mimbar bebas, dengan tujuan menyuarakan dugaan ketimpangan dan penyimpangan dana yang terjadi di perusahaan Daerah Milik Kabupaten Rokan Hilir PT Sarana Pembangunan Rokan Hilir ( SPRH )
Demonstrasi ini di laksanakan mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 14 00 WIB menuju kantor Kejaksaan Negeri Rokan Hilir berlanjut ke Kantor Bupati Rokan Hilir, Ke Kantor DPRD Kabupaten Rokan Hilir serta Dilanjutkan ke Kantor PT Sarana Pembangunan Rokan Hilir (SPRH)
Dalam orasi MPNP KRH, meminta kepada Kejati Rohil agar mantan Bupati Rohil,Afrizal Sintong sebagai pemegang saham tunggal ,Rahman sebagai Dirut BUMD ,Mahendra Fakhri direktur keuangan,serta Khoiruddin kaffau sebagai ketua tim CSR, untuk diperiksa oleh Kejari Rohil, dalam penyalahgunaan dana Pi sebesar 488 milyar,kemudian tuntutan para demonstran juga meminta kepada Bupati dan wakil Bupati Rohil untuk memberhentikan karyawan BUMD Rohil dan SPRH,karena para pekerja terlalu over (berlebihan)
“Kami meminta semua direksi BUMD dan jajaran nya untuk di periksa oleh Kejari Rohil,serta kami meminta kepada Bupati dan wakil Bupati agar para pekerja yang terlalu over kapasitas ini bisa di rampingkan ,seperti BUMD karyawan sekarang diisi 50 orang sebenarnya cukup 10 orang, lalu SPBU karyawannya 48 orang padahal 14 orang sudah bisa,inilah pemborosan keuangan,karena untuk membayar gaji mereka yang tak tentu” dalam orasi yang dipimpin Abdur rab tersebut
Setelah melakukan orasi para demonstran melanjutkan ke Titik yang kedua kantor Bupati Rokan hilir, sampai berita ini diterbitkan demontrasi masih berjalan dan perwakilan pemerintah secara resmi, belum ada yang menemui para pendemo.
- Amron harahap
