Cakrarepublik.com –Melayu tengah, TPTM —Pemerintah kepenghuluan Melayu tengah kecamatan Tanah putih tanjung melawan (TPTM) dibawah pimpinan Datuk penghulu Ismar khozali lakukan musyawarah Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Kepenghuluan (P-RKP) dan Perubahan Anggaran pendapatan belanja kepenghuluan (P-APBKep) Kepenghuluan Melayu Tengah Tahun 2025, diaula kantor penghulu Melayu tengah, pada Rabu (10/12/2025).

Musyawarah ini turut Dihadiri oleh Penghulu Melayu tengah, Sekcam TPTM, BPKep, Sekdes, Ketua BUMDes, pengurus koperasi merah putih Melayu tengah, Kepala Dusun, RT, RW, tokoh masyarakat, perangkat kepenghuluan, dan warga

Dalam sambutannya Datuk penghulu Melayu tengah Ismar khozali mengatakan Dengan terjadinya perubahan dan pergeseran APBKep melayu tengah tahun 2025, pemerintah kepenghuluan bisa memaksimalkan dengan sisa waktu yg ada,
“Dengan adanya perubahan dan pergeseran APBkep tahun 2025 ini, kita akan memaksimalkan sisa waktu yg ada” ujar Ismar khozali.
Lanjutnya, Datuk penghulu yang asli putra daerah TPTM ini sangat mengapresiasi keterlibatan aktif semua elemen masyarakat dalam proses Musyawarah ini, Beliau juga mengingatkan pentingnya memastikan setiap perubahan APBkep tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mendukung pencapaian target pembangunan desa secara berkelanjutan.

Sperti yang di ketahui Dalam musyawarah tersebut tejadi beberapa Perubahan anggaran dan pergeseran anggaran yaitu
1. BKK provinsi riau hanya tinggal sekitar 27,7% untuk bisa direalisasikan.
2. DK/DD pusat hingga dilaksanakan musyawarah, DK/DD belum tersalurkan sekitar 51,3%.
3. ADD/ADK dari pemda kabupaten, sesuai dengan pagu yg diterima ada penambahan sekitar 25.000.000.
Dengan diadakannya Musyawarah ini dapat menjadi wadah masyarakat dalam pengambilan keputusan strategis desa. Setiap perwakilan unsur yang hadir diberikan kesempatan menyampaikan pendapat dan usulan, terutama terkait alokasi anggaran yang mengalami perubahan.

Dengan dilaksanakannya Musdes/ muskep Perubahan APBkep ini kepenghuluan Melayu tengah dapat lebih responsif terhadap dinamika kebutuhan masyarakat dan mampu mengoptimalkan penggunaan dana desa untuk kesejahteraan masyarakat kepenghuluan Melayu tengah.













