cakrarepublik.com — Tanah putih tanjung melawan —Sungguh sangat memprihatinkan, sering masyarakat mendengar, Kepala Desa dan Kepala Sekolah “menjerit” di datangi oleh oknum Wartawan yang pura – pura menanyakan Anggaran Dana Desa dan juga mendatangi sekolah – sekolah dengan dalih konfirmasi terkait penggunaan Dana BOS yang berujung meminta uang.
Oknum wartawan ini, seolah olah merasa hebat, karena telah mengantongi surat tugas dan id card wartawan,kemudian dengan surat tersebut ,oknum ini mencari cari kesalahan
Pimpinan media cakra republik geram melihat wartawan yang kerja nya selalu mencari cari kesalahan di desa desa tanah putih tanjung melawan.
Amron harahap pimpinan media cakra republik Rohil, mengatakan d ada seorang wartawan yang kerjanya mencari cari kesalahan, ketika ada proyek semenisasi wartawan ini pasti akan datang, kemudian dengan berbagai alasan wartawan ini akan menyalahkan pekerjaan tersebut, namun setelah di ajak berunding , diberi pengurus 100 RB, wartawan ini pun pulang
“Kemarin ada wartawan datang lihat proyek semenisasi, wartawan ini cari cari kesalahan ,terus datang pengurus dikasih 100 RB, si wartawan pun mengambil duit lalu pulang ” ujar Amron harahap
Lanjutnya ” yang lucu nya lagi ada wartawan datang kekantor desa, si wartawan sibuk menanyakan anggaran desa , di ujung ujung cerita, si wartawan minta duit rokok, lalu kepala desa memberikan 50 rb dengan alasan duit lagi kosong, si wartawan tanpa malu malu mengambil duit 50 rb tersebut, inikan sangat memalukan ” tutup Amron harahap
Ketentuan hukum pidana, orang di larang atau tidak di benarkan sesuka hati memasuki pekarangan milik orang lain, karena dapat di jerat pasal 551 KUHP.
Kode Etik Jurnalistik dan Kode Etik Prilaku Wartawan harus di pahami oleh seorang Wartawan. Jangan ada kesan jika memegang Kartu Pers bisa semau dan sesuka hati tanpa mentaati Peraturan Dewan Pers.
Diharapkan wartawan yang seperti ini bisa di tangkap pihak aparat penegak hukum (APH ), karena sudah meresahkan














